Jumat, 14 Oktober 2011

Syukuran Bupati Dihadiri Guru Danau



TANJUNG – Lantunan pembacaan maulid nabi dan salawat kepada junjungan Nabi Muhammad SAW,  diiringi alunan alat musik hadrah yang dipimpin langsung H Asmuni yang dikenal masyarakat Kabupaten Tabalong sebagai Guru Danau, Rabu (17/3) malam kemarin, membuat suasana rumah dinas Bupati Tabalong Drs H Rachman Ramsyi Msi di Komplek Pendopo Bersinar Pembataan Murung Pudak tampak khidmat.
Kegiatan itu tidak hanya diikuti para pejabat dari lingkungan Pemkab Tabalong saja. Dari unsur muspida, masyarakat dan seluruh jemaah pengajian guru danau hadir di acara syukuran dalam rangka menyambut dua tahun kepemimpinan Rachman Ramsyi di priode jabatan keduanya sebagai bupati. Kegiatan itu diharapkan dapat memenuhi visi misi pemkab Tabalong yang tersisa tiga tahun lagi. Visi dan misi itu adalah mewujudkan masyarakat sehat cerdas berbasis agamis.
Di hadapan ribuan masyarakatnya yang hadir sampai ke bagian halaman parkir kendaraan, bupati mengatakan bahwa kegiatan syukuran hanya untuk menunjukan rasa syukur atas peningkatan pembangunan yang dilakukan selama ini. ”Di sisa masa jabatannya yang hanya tertinggal tiga tahun lagi, saya berharap dapat memenuhi harapan sebagaimana permintaan masyarakat Tabalong sesuai dengan visi dan misi yang saya cita-citakan,” ujarnya.
Selain mengungkap harapan demi harapan, bupati juga membeberkan pembangunan yang telah dicapai, berikut dengan pendapatan asli daerah (PAD) yang telah mendongkrak peningkatan anggaran pembangunan belanja daerah (APBD) yang mencapai Rp1 triliun. (mr-100/al/abj)

Dapat Restu Ibu Membawa Kalsel Lebih Sejahtera


NAGARA – Asli urang banua sepertinya bukan hanya identik dengan salah satu kandidat bakal calon gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Selatan saja, kandidat calon gubernur Kalsel Sjachrani Mataja pun ternyata memiliki silsilah asli urang banua yakni asli urang Nagara, Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Kendati Sjachrani kecil banyak dibesarkan di Pagatan Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Kotabaru, namun leluhurnya yakni Datu Matyasin merupakan tokoh masyarakat yang tinggal dan penduduk asli Nagara.
Sjachrani lahir dari rahim Siti Mariam. Matyasin merupakan kakek Siti Mariam. Matyasin memiliki lima keturunan diantaranya H Bakri, H Sahari, H Seman, H Karang Intan dan Hj Saidah. Silsilah Sjachrani sendiri terhubung lewat putra ketiga Datu Matyasin yakni H Seman. Dari pernikahan H Seman ini kemudian memiliki putra yakni Guru Romansyah. Nah anak dari H Seman yakni Guru Romansyah ini adalah ayah dari Siti Mariam yang merupakan ibunda Sjachrani Mataja.
Cerita itupun diungkapkan disela haulan datunya Sjachrani Mataja. Air mata “Mamarina” – sebutan Ibunda Sjachrani Mataja yakni Siti Mariam (72) tak terbendung lagi. Kelopak matanyanya terlihat membengkak saat menghadiri haulan kakeknya, Matyasin datu dari Sjachrani Mataja di mesjid Taqwa Iberahim, Nagara Daha Selatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Sabtu (3/4) siang.
Siti Mariam duduk dibarisan kaum ibu-ibu tepat dibelakang barisan kaum laki-laki saat hadir di acara haulan tersebut, dia juga didampingi kemenakannya. Kepada Radar Banjarmasin, Siti mengaku terharu, sebab menurut dia haulan kakeknya tersebut baru kali pertama digelar setelah 50 tahun meninggal.
Dia mengaku perasaannya tak menentu, ada rasa sedih namun juga bahagia karena haulan sang kakek yang dimpi-impikannya akhirnya baru terwujud berkat sang putra kesayangannya hadir di Nagara.
“Saya gembira sekali, tapi saya juga sedih selama acara haulan itu, saya ingat wajah kakek. Dan Alhamdulillah keturunannya yakni anak saya Sjachrani peduli dengan keluarga. Itu yang membuat saya menangis namun bahagia,” kenangnya.
Meskipun demikian, dia tetap bersyukur karena keturunannya akhirnya bisa memberikan perubahan bagi daerah.
Diapun menitip pesan kepada Sjachrani putranya, agar tetap menjaga hak-hak masyarakat. “Mudah-mudahan sukses saja anak saya, saya restui mudahan jadi pemimpin yang bisa mengangkat harkat martabat warga Kalsel. Dapat rezeki, masyarakatnya juga terayomi, dan bermanfaat bagi semua orang,” ujarnya.
Usai mengelar Haulan, duka Siti Mariam pun kian menjadi ketika tiba di kediaman kakeknya. Salah satu dinding rumah berbentuk rumah Banjar pun ia cium seolah ada rasa bahagia bercampur rasa kangen yang tiada tara.
Di rumah yang nyaris terlihat masih asri dan masih terjaga baik hingga kini itupun langsung digelar selamatan atas kedatangannya putranya ke tanah leluhurnya. Siti Mariam terlihat tak henti-hentinya melemparkan senyum. Sesekali dia bercanda dengan sanak keluarga.
Pemandangan ini terlihat kontras ketika ia berada di Mesjid Taqwa Iberahim saat haulan kakeknya digelar.
“Alhamdulillah semua berkumpul kembali di sini,” ujarnya.
Sjachrani Mataja sendiri saat dimintai komentarnya mengaku awalnya tak tahu menahu jika datunya memang asli orang Nagara HSS.
Diceritakannya, datu hanya pernah bercerita tentang Nagara, namun tak pernah mengajaknya ke daerah yang disebut-sebutkannya hingga ia tiada. Masa berselang beberapa tahun, keluarga besarnya dari Nagara datang ke Banjarmasin dan bercerita banyak soal Nagara.
Dari situlah kata dia, certia penelusuran datunya dimulai dan akhirnya menemui titik temu setelah menanyakan silsilah sebenarnya kepada keluarga besar, bahwa sang datu yakni Matyasin adalah asli orang nagara.
“Semua keluarga datang dan menceritakan semuanya tentang asal-usul keluarga ini,” pungkasnya. (www.radarbanjarmasin.com)

Keagamaan – Guru Danau Ziarah Ke Kubah

Sekitar pukul 11.45 Wib, rombongan Guru Danau beserta Bupati dan Wakil Bupati, Haji Supian Hadi dan Taufik Mukri, tiba di Desa Ujung Pandaran. Usai melakukan Sholat Zhuhur, seluruh rombongan langsung menuju Kubah.
Sehubungan jalan menuju Kubah cukup jauh, karena harus melewati pantai, maka secara bergantian rombongan diantar dengan menggunakan mobil Pick Up Double Gardan.
Tujuan kedatangan Al Mukarom Haji Asmuni yang akrap dipanggil dengan Guru Danau tersebut, memang khusus untuk jiarah kemakam Syekh Abu Hamid Al’alimul Allaamah Mufti Syekh Haji Muhammad Arsyad Buyut Datuk Kelampain Al Banjari. Dan beliau juga merupakan keturunan dari Datuk Kelampaian.
Setibanya di Kubah, seluruh rombongan langsung melantunkan Doa dan Selawat, dan dipimpin langsung oleh Guru Danau. Sementara selain didampingi oleh Bupati dan Wakil Bupati, tampak juga unsur muspida lainnya, yakni Kapolres bersama Dandim 1015 Sampit.
Usai melakukan jiarah, Bupati Kotim, Haji Supian Hadi, mengungkapkan kedatangan Guru Danau beserta rombongannya sekitar 300 orang, selain khusus untuk melakukan Jiarah, namun juga Al Mukarom sekaligus melakukan silaturahmi ke Kota Sampit. Dirinya sangat berterimakasih, Guru Danau bisa menyempatkan waktunya mampir ke Kota Sampit, disela kesibukannya sebagai Al Mukarom yang sudah dikenal, khususnya di Kalimantan Selatan.
Sementara itu, usai melakukan jiarah, rombongan melanjutkan perjalanannya untuk bersilaturahmi ke Kuala Pembuang Kabupaten Seruyan.
Ilham Syahhadi SSTV

Harun Hadiri Perkawinan Putri Guru Danau




Written by maserani   
Thursday, 03 March 2011 20:05
Bupati Hulu Sungai Tengah H Harun Nurasid dan Hj Tintainah Harun Nurasid menghadiri walimah perkawinan putri KH Asmuni atau yang dikenal dengan sebutan Guru Danau, Minggu (27/2) bertempat di Desa Danau Panggang Kecamatan Danau Panggang Kab HSU. Resepsi perkawinan Hj Noor’Ainah binti KH Asmuni (Guru Danau) yang dipersunting Saiful Bahri tersebut, selain dihadiri tokoh masyarakat, alim ulama dan ribuan murid dari Guru Danau yang banyak tersebar di kawasan Banua Enam dan sekitarnya juga tidak sedikit dihadiri para kepala daerah di Kalsel. Selain Harun, perkawinan anak ketiga dari empat bersaudara putri Guru Danau tersebut juga dihadiri Gubernur Kalsel H Rudy Ariffin yang datang bersama Hj Hayatun Fardah Rudy Ariffin. Tampak juga hadir Bupati Tabalong H Rahman Ramsyi, Wakil Bupati HSU H Syakdillah dan beberapa tamu penting lainnya. Bagi Harun sendiri kehadirannya ke Danau Panggang Tidak sekedar menghadiri walimah perkawinan putri dari ulama besar terkenal di Kalsel ini. Semangat yang paling utama adalah memperkuat jalinan tali silaturrahmi dengan Guru Danau yang tidak lain adalah orangg tua angkat Bupatinya urang Barabai ini.
Pertemuan antara Harun dan Hj Tintainah dengan Guru Danau meskipun terasa singkat namun dirasakan penuh arti dan makna. Kedua putra putri terbaik Bumi Murakata ini bersama Wakil Bupati HSU H Syakdillah mendapat wejangan dan dukungan moril yang berharga untuk membangun dan memajukan daerah yang mereka pimpin.Nasihat dan petuah ulama sangat berharga dalam dalam membentuk karakter ummat dan menjadi bekal istimewa bagi umara dalam memimpin dan membangun daerah.” ujar Harun. Menurut Harun sebagaimana ulama-ulama lainnya, selama ini kiprah dan semangat serta jiwa dakwah dari sosok seorang Guru Danau dalam mengembangkan syiar agama Islam sangat dirasakan oleh masyarakat Bumi Murakata.Kita selalu merindukan siraman rohani dan pencerahan dapat terus dikucurkan melalui nasihat dan tausiah ulama.” tambahnya.Bagi Harun dan Hj Tintainah sendiri bersilturrahmi dengan tokoh merupakan sebuah kegiatan rutin yang sudah menjadi kebiasaan dan kegemaran, baik sebelum menjadi bupati terlebih setelah menjadi orang nomor satu di HST.

Pemkab Mura Undang Guru Danau


Puruk Cahu. Pelita
Pemerintah Kabupaten Murung Raya (Pemkab-Mura) Kalimantan Tengah (Kalteng) dan masyarakat disekitarnya dalam menyambut bulan Rabiul Awal 1431 hljriyah sangat antusias dengan mengundang ulama kharismatik asal Amuntai Kalsel dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Turut hadir dalam acara peringatan maulid Nabi Jumat (26/2) beberapa anggota DPRD serta kepala Dinas serta tokoh masyarakat setempat. Wakil Bupati Mura Drs H Nuryakin dalam sambutannya di depan ribuan jammah yang telah memadati rungan Masid At-Taqwa Kota Puruk Cahu mengatakan, dalam rancangan kedepan menyahut Mura cerdas 2010 bukan saja pendidikan duniawi tetapi juga uhrawi.
Untuk itu kata dia. perlu adanya dukungan semua lapisan masyarakat untuk mensukseskanya agar wilayahnya terbebas dari ketertinggalan terutama masalah keagamaan. Dalam sambualnya Wabup juga mengucapkan banyak terimakasih kepada KH Asmuni (Guru Danau) dan rombongan yang rela datang untuk memberikan tausiyah kepada masyarakat Kota Puruk Cahu.
"Saya ucapkan banyak terimaksih kepada Abah Guru yang rela datangjauh-jauh hanya untuk memberikan tausiyah kepada warga kami disini," ucapnya. Dalam ceramahnya KH Asmuni (Guru danau) sebagai pembuka mendoakan masyarakat Murung Raya terihindar dari musibah serta di berikan kemakmuran dalam kehidupan sehari-hari, karena kata dia. murung raya saat ini punya sumber daya alam melimpah yang di peruntukan kepada seluruh warganya. Begitu juga dalam tausiyahnya abah guru menerangkan seputar kelahirang Nabi Muhammad SAWyangJatuh pada bulan ini tepatnya 12 Rabiul Awal, (uzi)

Kodim 1001/Amt Tingkatkan Imtaq Melalui Ceramah Guru Danau


Dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa , anggota Kodim 1001 / Amt mengikuti ceramah agama yang disampaikan oleh KH. Asmuni atau yang lebih dikenal sebagai Guru Danau.
Lebih kurang 150 orang anggota Kodim 1001/ Amt yang dipimpin langsung oleh Dandim 1001/Amt Letkol Arh Fachruddin memenuhi mushola di kediaman Guru Danau. Kegiatan ini selain untuk mendengar ceramah Guru Danau, juga dimaksudkan sebagai silahturahmi dan anjangsana ke kediaman KH. Asmuni (Guru Danau).

Kyai yang memiliki jemaah terbesar di Banua Anam ini dalam taudziahnya menyampaikan bahwa bekerja ikhlas adalah ibadah di sisi Allah SWT. Jika seluruh anggota TNI berbuat baik kepada rakyat, menolong serta membantu rakyat maka kalian pasti akan dibantu juga oleh rakyat demikian Kyai yang akrab dipanggil dengan sebutan ”Abah Guru Danau”. Menurut Abah Guru saat ini masyarakat banyak yang masih cinta kepada TNI, oleh karena itu prajurit TNI tidak boleh putus asa untuk terus mendekati dan membantu rakyat. (Penrem 101/Ant)

Guru Danau Pilih Pemimpin Yang Lihai

Danau Panggang - HSU Menjelang Pilkada 2010, KH Asmuni atau yang akrap disapa Guru Danau mengajak masyarakat agar berhati-hati memilih pemimpin. Pilihlah pemimpin yang sudah terbukti dan berpengalaman. Salah seorng figure yang sudah lihai atau mahir dalam membangun adalah Rudy Ariffin.
Pernyataan tersebut disampaikan Guru Danau dihadapan ribuah jamaahnya di Danau Panggang Hulu Sungai Utara senin malam (25/10). Menurut Guru Danau, Rudy Ariffin selain berpenampilan sederhana, ia juga telah membuktikan pembangunan kepada masyarakat, hal ini terbukti dari membaiknya infra struktur jalan, baik dari dan ke banua enam maupun ke arah tanah laut, dan tanah bumbu. Hal ini ditambah dengan akan terbuka lagi akses jalan yang menghubungkan Batola- margasari-Negara. Dalam pandangan guru danau, adanya jalan lancar sangat bermanfaat dalam meningkatkan derajat ekonomi masyarakat luas.
Sementara Gubernur Rudy Ariffin mengingatkan agar masyarakat tidak terpengaruh dengan janji manis. Tebar pesona janji harus dicerna dengan akal sehat.
Selama memimpin Kalsel, Rudy Ariffin mengaku telah berhasil memperbaiki infra struktur jalan dan jembatan serta mengatasi persoalan truk batubara yang telah lama menjadi dilema bagi masyarakat. Membaiknya infra struktur, pertumbuhan ekonomi dan suasana yang terus kondusif, memerlukan pemimpin ulet yang bertekad melanjutkan pembangunan.
Dalam mengajian guru danau yang digelar setiap senin malam  itu, guru danau berpesan kepada jamaahnya  untuk meraih kebahagiaan di dunia hendaklah berbakti  kepada kedua orangtuanya.
Pengajian guru danau,  selain dihadiri ribuan jamaah,  juga  turut hadir Bupati Hulu Sungai Utara dan Bupati Hulu Sungai Selatan. (muha_RI)

(Sumber : Biro Humas Setdaprov Kalsel edisi Senin, 1 Februari 2010)

Guru Danau Pilih Pemimpin Yang Lihai


 
Danau Panggang - HSU Menjelang Pilkada 2010, KH Asmuni atau yang akrap disapa Guru Danau mengajak masyarakat agar berhati-hati memilih pemimpin. Pilihlah pemimpin yang sudah terbukti dan berpengalaman. Salah seorng figure yang sudah lihai atau mahir dalam membangun adalah Rudy Ariffin.
Pernyataan tersebut disampaikan Guru Danau dihadapan ribuah jamaahnya di Danau Panggang Hulu Sungai Utara senin malam (25/10). Menurut Guru Danau, Rudy Ariffin selain berpenampilan sederhana, ia juga telah membuktikan pembangunan kepada masyarakat, hal ini terbukti dari membaiknya infra struktur jalan, baik dari dan ke banua enam maupun ke arah tanah laut, dan tanah bumbu. Hal ini ditambah dengan akan terbuka lagi akses jalan yang menghubungkan Batola- margasari-Negara. Dalam pandangan guru danau, adanya jalan lancar sangat bermanfaat dalam meningkatkan derajat ekonomi masyarakat luas.
Sementara Gubernur Rudy Ariffin mengingatkan agar masyarakat tidak terpengaruh dengan janji manis. Tebar pesona janji harus dicerna dengan akal sehat.
Selama memimpin Kalsel, Rudy Ariffin mengaku telah berhasil memperbaiki infra struktur jalan dan jembatan serta mengatasi persoalan truk batubara yang telah lama menjadi dilema bagi masyarakat. Membaiknya infra struktur, pertumbuhan ekonomi dan suasana yang terus kondusif, memerlukan pemimpin ulet yang bertekad melanjutkan pembangunan.
Dalam mengajian guru danau yang digelar setiap senin malam  itu, guru danau berpesan kepada jamaahnya  untuk meraih kebahagiaan di dunia hendaklah berbakti  kepada kedua orangtuanya.
Pengajian guru danau,  selain dihadiri ribuan jamaah,  juga  turut hadir Bupati Hulu Sungai Utara dan Bupati Hulu Sungai Selatan. (muha_RI)

(Sumber : Biro Humas Setdaprov Kalsel edisi Senin, 1 Februari 2010)